BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semua
konteks pembelajaran, termasuk pembelajaran pada perkuliahan Bahasa Indonesia
Kelas Rendah di PGSD Universitas Jambi Kampus Muara Bulian, dikenai tuntutan
pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme. Para pakar
pendidikan memang telah mencanangkan pendekatan konstruktivisme sebagai salah
satu pendekatan yang harus diterapkan dalam dunia pendidikan, termasuk
pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Rendah pada PGSD. Pencanangan tersebut diakomodir pada kurikulum
PGSD. Pada kurikulum PGSD dicantumkan pendekatan konstruktivisme.
Penerapan pendekatan konstruktivisme
pada pembelajaran mata kuliah Bahasa Indonesia di PGSD Universitas Jambi ini
tentunya harus memperhitungkan karakteristik bahan ajar. Hal ini didasarkan
pada dua hal pertimbangan. Pertama, bahan ajar mata kuliah tersebut beragam.
Bahan ajar tersebut ada yang berupa konsep, prosedur, dan lain-lain. Kedua,
setiap jenis bahan ajar tersebut berkarakter tersendiri dengan konsekuensi
metodologis pembelajaran yang tersendiri pula. Jadi jelas bahwa pembelajaran
konstruktivisme pada perkuliahan Bahasa Indonesia di PGSD Universitas Jambi ini
perlu memperhatikan karakter materi, dengan kata lain, berbasiskan karakter
materi.
Sampai
dengan saat ini, formula pembelajaran konstruktivisme yang berbasiskan materi
belum tersedia. Dalam hal konsep pembelajaran konstruktivisme, Santrock (2007),
Brown (2007), dan Joyce (2009) hanya mengemukakan komprehensi konsep
konstruktivisme. Demikian pun halnya dengan pakar lainnya. Para pakar tersebut
mengatakan bahwa konstruktivisme ini merupakan paham yang menekankan
pembelajaran dengan mengkondisikan pembelajar untuk membangun (to contruct) pengetahuan dan pemahaman.
Dalam hal itu, penjelasan Suparno (1997), paling jauh, hanya sebatas prinsip
penerapan konstruktivisme dalam pembelajaran. Itu pun tidak ada prinsip yang
mengaitkan dengan karakteristik materi pembelajaran. Dalam hal tadi, Horsley
(1990), Hamzah (2003) dan Dahar (1988) memang mengemukakan pola penerapan
pembelajaran konstruktivisme. Namun pola tersebut bersifat umum, tidak spesifik
disesuaikan dengan karakter materi pembelajaran.
Kekosongan
konsep tentang penerapan pendekatan konstruktivisme yang berbasiskan karakter
materi ini berkonsekuensi terhadap adanya kebingungan praktisi di lapangan. Berdasarkan
hasil pengamatan sporadic terhadap PTK dan RPP para guru sewaktu ada acara
Pelatihan Sergur, diketahui bahwa para praktisi pendidikan mengalami kesulitan
dalam menerapkan konsep konstruktivisme. Pada PTK yang dilakukan beberapa
praktisi yang terpantau, di antaranya oleh Herlina (2003) dan Sa’dijah (2006), diketahui
adanya ketidakjelasan langkah tindakan yang dijiwai oleh konsep konstruktivisme
sekaitan dengan materi yang dijadikan bahan pembelajaran. Langkah tindakan yang
dirumuskan pada PTK masih bersifat umum.
Dengan
memperhatikan potensi pendekatan konstruktivisme, konsekuensi karakter materi
terhadap langkah pembelajaran, serta adanya kekosongan konsep tentang
implementasi konsep pendekatan konstruktivisme yang berbasiskan karakter
materi, sekaitan dengan kepentingan pelaksanaan perkuliahan Bahasa Indonesia
Kelas Rendah pada PGSD, dinilai perlu dilakukan pencarian formula penerapan
pendekatan konstruktivisme yang berbasiskan karakter materi.
Dengan
memperhitungkan keadaan banyak hal, seting pencarian formula penerapan pendekatan
konstruktivisme yang berbasiskan karakter materi pada perkuliahan Bahasa
Indonesia Kelas Rendah pada PGSD ini adalah PGSD Universitas Jambi Kampus Muara
Bulian. PGSD di Kampus tersebut merupakan core
bagi PGSD lain di lingkungan Universitas Jambi. Oleh karena itu, pelaksanaan
perkuliahan di kampus tersebut harus bisa jadi model bagi pelaksanaan
perkuliahan pada unit PGSD lainnnya di lingkungan Universitas Jambi. Dengan
memperhatikan jumlah kelas parallel yang lebih dari dua kelas, pada pencarian formula
pembelajaran tadi memungkinkan dilakukan adanya pengembangan terbatas dan
meluas, sesuai dengan konsep R&D.
1.2 Rumusan Masalah
Pada satu sisi
pembelajaran harus berjiwakan pendekatan konstruktivisme. Pada sisi lain,
substansi dan urutan langkah pembelajaran ini
--termasuk pada langkah pembelajaran dengan penedakatan
konstruktivisme-- ini harus sesuai dengan karakteristik bahan ajar yang memang
beragam. Sehubungan dengan itu, penelitian ini akan dilaksanakan untuk menjawab
rumusan masalah berikut.
1.
Bagaimanakah peta
klasifikasi bahan ajar mata kuliah Bahasa Indonesia Kelas Rendah PGSD?
2.
Bagaimanakah formula
substansi dan langkah yang efisien dan efektif dalam hal penerapan pembelajaran
konstruktivisme berbasis karakter materi pada perkuliahan Bahasa Indonesia
Kelas rendah di PGSD Universitas Jambi kampus Muara Bulian Tahun 2012/2013?
1.3 Tujuan Penelitian
Sejalan
dengan rumusan masalah, hasil penelitian yang dijadikan tujuan penelitian ini
adalah diperolehnya informasi tentang:
1.
peta klasifikasi bahan
ajar mata kuliah Bahasa Indonesia Kelas Rendah PGSD; dan
2.
formula substansi dan
langkah yang efisien dan efektif dalam hal penerapan pembelajaran
konstruktivisme berbasis karakter materi pada perkuliahan Bahasa Indonesia
Kelas rendah di PGSD Universitas Jambi kampus Muara Bulian Tahun 2012/2013.
1.4 Definisi Operasional
Pada rencana penelitian ini, yang
dimaksudkan dengan:
a.
pembelajaran
konstruktivisme adalah perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi proses serta
hasil pembelajaran yang didasarkan pada konsep pendekatan konstruktivisme,
yakni pengkonstruksian pengetahuan;
b.
karakter materi adalah
sifat materi yang ditentukan berdasarkan kategori konsep serta cara perumusan
konsep yang bersangkutan;
c.
materi adalah bahan
ajar yang harus dikuasai secara kognitif; dan
d.
PGSD Universitas Jambi
adalah kelas yang memiliki perkuliahan Bahasa Indonesia Kelas Rendah yang
sedang diampu oleh peneliti.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil
penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat berikut ini.
a.
Hasil penelitian yang
berupa peta klasifikasi bahan ajar mata kuliah Bahasa Indonesia Kelas Rendah
PGSD diharapkan dapat dijadikan pengisi kekosongan pengetahuan tentang
jenis-jenis bahan ajar Bahasa Indonesia Kelas Rendah PGSD serta dapat dijadikan
bahan ajar pada perkuliahan pada mata kuliah yang bersangkutan; juga dapat
dijadikan pedoman praktisi pendidikan dalam melaksanakan pembelajaran.
b.
Hasil penelitian yang
berupa formula substansi dan langkah yang efisien dan efektif dalam hal
penerapan pembelajaran konstruktivisme berbasis karakter materi pada
perkuliahan Bahasa Indonesia Kelas rendah di PGSD Universitas Jambi kampus
Muara Bulian Tahun 2012/2013 diharapkan dapat dijadikan prototype pembelajaran
konstruktivisme berbasis karakter materi yang bisa dipedomani bagi pembelajaran
sejenis di tempat dan waktu lain serta dapat diadopsi bagi pembelajaran pada
mata kuliah atau materi pelajaran lain.
terima kasih pak infonya sangat membantu saya
BalasHapusmaaf pak baru bisa coment skarang