Blogger Widgets

Wadah elektronik yang disajikan sederhana ini merupakan komponen komplementer E-LEARNING pada Universitas Jambi yang dimaksudkan sebagai penguat perkuliahan tatap muka. Namun demikian, bila khalayak lain bermaksud memanfaatkannya, saya persilakan dengan senang hati. Semoga ikhtiar kecil ini bermanfaat. Amin.

Kepada segenap pengunjung blog ini, dimohonkan maklumnya sehubungan dengan isi blog ini belum maksimal. Isi blog ini insyaallah akan di-upload-kan berangsur-angsur sesuai dengan keadaan kebutuhan.

Minggu, 06 Januari 2013

Contoh Metodologi pada Proposal


III. METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
            Metode penelitian yang akan digunakan adalah pengembangan model (Research and Depelovepment). Adapun model yang akan dikembangkan adalah model pembelajaran konstruktivisme berbasis karakter materi pembelajaran. Penerapan metode penelitian pengembangan model ini diawali dengan studi pendahuluan yang berupa kajian teoretis dan kajian empiris. Kajian empiris yang dimaksudkan berupa studi tentang kondisi awal pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan hasil studi pendahuluan tersebut dirumuskan model pembelajaran. Selanjutnya, model tersebut diterapkan dengan tiga kali pertemuan pada kelas terpilih. Pada penerapan model tersebut diperoleh dasar perbaikan. Atas dasar hal tersebut dilakukan perbaikan terhadap model. Hasilnya diujicobakan pada kelas eksperimen yang kemudian dibandingkan dengan pembelajaran pada kelas kontrol.


3.2 Desain Penelitian
            Penelitian ini didesain untuk dilaksanakan dengan tahapan berikut.
(a)    Tahap pertama, tahap studi pendahuluan melalui pendekatan kualitatif.
(b)   Tahap kedua, tahap pengembangan terbatas dengan penerapan model pada dua sekolah dasar.
(c)    Tahap ketiga, tahap pengembangan meluas dengan penerapan model pada tiga sekolah dasar (berbeda dengan sekolah dasar pengembangan terbatas).
(d)   Tahap keempat, tahap evaluasi model dengan menggunakan metode eksperimen.
Pada tahap pendahuluan, akan dilakukan perumusan model hipotetik tentang pembelajaran yang berbasiskan karakter materi pembelajaran. Model tersebut akan dibangun dengan memperhatikan karakter materi pembelajaran (yakni hakikat dan cara mengetahui materi pembelajaran yang bersangkutan). Di samping itu, langkah pembelajaran pada model tersebut akan memperhitungkan karakter siswa serta fasilitas tersedia di sekolah.
Pada tahap pengembangan tindakan terbatas, akan dilakukan penerapan dan perbaikan model secara empiric. Atas dasar temuan-temuan empiric, model pembelajaran akan dipertimbangkan untuk dievaluasi dan direvisi.
Pada tahap pengembangan meluas, akan dilakukan penerapan dan perbaikan model pembelajaran yang secara empiric atas dasar penerapan pembelajaran pada jumlah sekolah yang lebih banyak, meluas.
Pada tahap evaluasi, akan dilakukan penilaian akhir secara empiric terhadap model yang terumuskan pada pengembangan meluas. Penilaian tersebut akan dilakukan dengan mengadakan perbandingan keefektifan pembelajaran model yang bersangkutan dengan pembelajaran dengan model yang konvensional. Perbandingan tersebut akan diolah secara kuantitatif, melalui uji t.

3.3  Data dan Sumber data
Sesuai dengan rumusan masalah penelitian, data penelitian ini adalah:
1        karakter yang ada pada materi pembelajaran semua bidang studi di jenjang sekolah dasar;
2        langkah yang harus dilakukan guru dan siswa
3        komponen terkait pada pembelajaran berbasis karakter materi pembelajaran  itu efektif;
4        kemampuan siswa
Data tersebut akan diperoleh dari sumbernya masing-masing. Data tentang karakter materi akan diperoleh dari GBPP. Data tentang langkah dan komponen terkait pada pembelajaran akan diperoleh pada proses pembelajaran. Data kemampuan siswa akan diperoleh dari siswa.
Data tersebut akan diperoleh dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut.
Data
Teknik Pengumpulan Data
Karakter materi
dokumentasi
Langkah pembelajaran
Observasi
Komponen pembelajaran
Observasi
Kemampuan siswa
Tes


3.4  Teknik Pengolahan Data
            Teknik pengolahan data ini terdiri atas teknik olah data kualitatif dan teknik olah data kuantitatif.  Kaitan antara teknik oleh data dan datanya sebagai berikut.
Data
Teknik Pengolahan Data
Karakter materi
Kualitatif
Langkah pembelajaran
kualitatif
Komponen pembelajaran
Kualitatif
Kemampuan siswa
kualitatif dan kuantitatif

            Pada olah data kualitatif, secara umum, akan dilakukan:
a.       pengecekan keabsahan data;
b.      pentabulasian data;
c.       pengelompokkan data;
d.      penghubungan suatu data dengan data lain atau dengan hal lainnya yang secara teoretis berhubungan; dan
e.       penafsiran atau penyimpulan.
Pada olah data kuantitatif, karena eksperimentasi yang akan dilakukan adalah eksperimentasi penuh, langkah olah data yang akan dilakukan adalah:
a.       menskor kemampuan siswa;
b.      menilai kemampuan siswa
c.       merata-ratakan kemampuan siswa pada kelasnya masing-masing (kelas eksperimen dan kelas control)
d.      mencari standar deviasi kemampuan pada setiap kelas (eksperimen dan control)
e.       mencari koefisien t; dan
f.       menafsirkan koefisien t hitung berdasarkan t table.

DAFTAR PUSTAKA
Abbas, N, (2000). Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Instruction) dalam Pembelajaran Matenatika di SMA.Tersedia pada http://www.depdiknas,go.jd/jurnal/51/040429%.pdf.
Amir, M.T. (2009). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana.
Barron (1976) “The Psychology of Creativity”. Dalam A. Rothenberg & C.R. Hausman (Eds.). The Creativity Question. Durham: Duke University Press.
Barrows, H. S. (1986). “A taxonomy of problem based learning methods”. Medical Education, 20 ( 481-86).
Barrows, H.S. (1986). How to Design a Problem-based Curriculum from Preclinical          Year. New York: Springer-Verlag.
Depdiknas. 2006. Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar. Jakarta.
Ertmer, P. & Newby, T. (1993). “Behaviorism, cognitivism, constructivism: Comparing critical features from an instructional design perspective”. in Performance Im-provement Quarterly, 6 (4), 50-72. Retrieved February 9, 2009, from http://uow.ico5.janison.com/ed/subjects/edgi911w/ readings/ertmerp1.pdf
Lambros, A. (2004). Problem-Based Learning in Middle and High School Classrooms.California: Corwin Press Inc.
Merrill, M.D. (2002). “APebble in the Pond Model for Instruction Design” dalam Performance Improvement  (7): 39–44. Tersedia: http://www.ispi.org/pdf /Merrill.pdf
Moeliono, A.M. (1991). “Pengajaran Bahasa Indonesia”. Berita ILDEP. N0. 4 tahun 1991. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Nurhadi, Burhan, A Gerad. (2004). Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) dan penerapannya dalam KBK. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang.
Nurhasanah. (2007). Pembelajaran Berbasisi Masalah untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Berpikir Kritis dan Sikap ilmiah. (Tesis, UPI 2007).
Ogletree, E.J. (1996). The Comparative Status of the Creative Thinking Ability of Waldorf Education Students: A Survey. University of Chicago, Illinois.
Olson, R. W. (1980). The Art of Creative Thinking: A Practical Guide (Seni Berpikir Kreatif. Terjemahan Alfonsus Samosir. (1988). Jakarta: Erlangga.
Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.   Jakarta: Prenada Media.
Sastromiharjo, A. (2007). Kreativitas Siswa Sekolah Menengah Pertama dalam Berba-hasa Indonesia Tulis. Disertasi. Universitas Negeri Malang.
Savery and Duffy (1995). Problem-Based Learning: An intructional model and its contructivist framework. In B. Wilson (ED), Contructivist learning environments: Case studies in instructionals design. Englewood Cliffs, NJ:Educational Technology Publications.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar